Homeschooling: Karena Sekolah Bukanlah Satu - Satunya Tempat Belajar

Hi Deears,

    Beberapa waktu lalu, saya sempat post sebuah artikel tentang kenapa kita harus memaksakan sekolah tatap muka sementara resiko Covid - 19 masih begitu tinggi. Bukan berarti saya tidak mendukung soal kembalinya sekolah tatap muka ya. Artikel tersebut saya post berdasarkan tukar pikiran saya dengan teman sesama guru dan orang tua murid yang sering konsultasi soal pendidikan dan perkembangan anaknya dengan saya. Memang kondisi pandemi ini cukup dilematis bagi anak - anak yang waktu adjustnya dengan metode online learning/distance learning tidak secepat anak lain yang sesusia. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal tersebut tentunya; dari gurunya, policy sekolah dan juga background anak tersebut sendiri. 

      Selama tahun 2020, hampir semua orang tua, guru dan murid mengeluhkan betapa sulitnya beradaptasi dengan online learning ini. Sejalan dengan adanya masalah tersebut, maka bermunculan juga platform - platform yang membantu pembelajaran online, kursus/les online dan juga homeschooling. Yang terakhir saya sebut ini, selama pandemik menjadi semakin tenar karena disinyalir bisa menjadi alternatif bagi pendidikan selama pandemi. Konsep homeschooling sendiri adalah konsep yang sudah matang, karena dari awal memang sudah ada. Tidak seperti online learning/distance learning yang memang tidak dikonsep dari awal untuk pembelajaran jarak jauh, tetapi lebih karena kondisi darurat. Sebetulnya usaha distance learning yang dilakukan oleh sekolah - sekolah ini selaras dengan konsep homeschooling, hanya saja memang belum terkonsep sempurna karena keputusan ini muncul dari kondisi darurat. 

      Memilih sekolah untuk anak itu bukan hal yang mudah, karena kita harus menyesuaikan kebutuhan anak itu sendiri. Tetapi, dengan kondisi pandemik yang tidak menentu ini, anak - anak yang kesulitan beradaptasi dengan online learning bisa tetap mendapatkan haknya, yaitu hak medapatkan pendidikan, baik formal, informal maupun nonformal. Homeschooling bisa menjadi alternatif yang baik. Nah, berikut adalah daftar sekolah homeschooling yang saya himpun dari berbagai sumber dan secara pribadi saya rekomendasikan karena hasilnya memang nyata:

1. Homeschooling Kak Seto

    Homeschooling ini sudah cukup lama berdirinya. Konsepnya adalah membuat anak didik merasa nyaman seperti belajar di rumah. Jenjang pendidikannya dimulai dari SD, SMP sampai dengan SMA dengan jargon "Belajar lebih cerdas, kreatif, dan ceria." Untuk programmya, tempat ini menyediakan beberapa pilihan yaitu komunitas, distance learning, dan pendidikan khusus. Tertarik? Coba cek dulu intagramnya @hskakseto

2. Libra Homeschooling

    Homeschooling yang beralamat di Meruya ini, menyediakan berbagai macam pilihan. Anak - anak sekolah 3x seminggu dan setiap harinya sekitar 2 jam. Tempatnya nyaman, aman dan anak - anak terlihat enjoy belajar disitu. Dalam setiap kelaspun jumlahnya maksimum hanya 10 orang, jadi lebih exclusive dan aman. Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi langsung melalui akun instagram @librahomeschooling

3. Andiamo!

    Sebuah lembaga bahasa nonformal yang mengusung konsep berbeda dari tempat pelatihan yang pernah ada. Konsepnya lebih personal dan memang lebih menekankan pada progress murid yang dimonitor secara details melalui aktifitas - aktifitas pembelajarannya. Kursus yang ditawarkan adalah Bahasa Inggris, Bahasa Italia, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Spanyol dan Bahasa Korea untuk semua level. Selain itu, lembaga ini juga sangat fleksibel karena bisa melayani permintaan customer, misalnya untuk kursus reading by phonics, ataupun pelajaran - pelajaran sekolah. Guru - gurunya rata - rata adalah praktisi pendidikan dimana mereka sudah berpengalaman. Beberapa orang berpendapat bahwa guru - guru part time/karyawan kontrak biasanya akan lebih bersungguh - sungguh dalam memberikan service karena bila tidak tentu mereka akan diganti dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya bisa cek langsung di instagram @andiamo_wemakeyoutalk.

  Sekolah nonformal bisa diambil sebagai pelengkap sekolah formal dan sekolah informal seperti homeschooling bisa diambil sebagai alternatif atau pengganti sekolah formal maupun sebagai pelengkap atau penambahnya. 

   Yang paling penting dan perlu diingat adalah bahwa yang bersekolah itu anak, jadi sebagai orang tua jangan memaksa apabila anak tidak mau. Memaksa anak untuk bersekolah ditempat tertentu tidak akan baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Penuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sesuai dengan kebutuhan belajar dan cara belajarnya.  Think fast and make a quick decision ya. Memang wacananya pada awal tahun akademik 2021 nanti, sekolah tatap muka sudah akan dimulai dengan pembagian 50 : 50, setengah murid masuk dan setengah lainnya libur, ataupun sekolah 3 hari. Tapi sekali lagi, semuanya masih serba belum pasti, vaksinpun masih belum merata, jadi ada baiknya untuk bersiap mengambil tindakan yang tepat. Terutama untuk orang tua yang anaknya cukup sulit beradaptasi secara efektif dan efisien dengan distance learning, karena homeschooling juga biasanya ada layanan visit ke rumah. 

Stay Healthy and Happy
xoxo
Dee



Comments

Post a Comment